Tugas sebagai seorang dosen tidak hanya mengajar di kelas dan pengabdian ke masyarakat,
tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah penelitian. Lima tahun terakhir
Indonesia sedang gencar-gencarnya mengejar ketertinggalan publikasi Ilmiah
Internasional. Pasalnya, Indonesia jauh tertinggal oleh negara tetangga
Singapura, Malaysia dan Thailand. Berdasarkan ranking publikasi internasional
yang dikeluarkan oleh SCOPUS, Singapura peringkat ke 32, Malaysia ke 35 dan
Thailand ke 43. Sedangkan Indonesia tertinggal di bawah, yakni peringkat ke 57
berdasarkan kuantitas publikasi internasional terindeks SCOPUS.
Demi mengejar ketertinggalan tersebut, pemerintah mendorong
para peneliti tanah air untuk terus mempublikasikan penelitiannya ke tingkat
Internasional. Bahkan, Guru besar di seluruh perguruan tinggi bakal diwajibkan
tiap tahun harus mempublikasikan jurnal berskala internasional. Tunjangan
sertifikasi para guru besar itu bakal tak diberikan jika mereka enggan
melaksanakannya.
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammad
Nasir mengatakan, saat ini tengah menyiapkan regulasi tentang kewajiban membuat
jurnal internasional yang bertujuan membuat para guru besar itu semakin
produktif dan tak sekedar menerima tunjangan semata.
"Ke depan kami akan buat suatu regulasi yaitu para guru
besar harus publikasi internasional bereputasi. Kalau tak melakukan itu, maka
tunjangan sertifikasinya nanti akan kita berhentikan sementara," kata
Nasir di Malang, Jawa Timur, Rabu (19/10/2016). (Src:harian malang)
Banyak para peneliti yang terjebak untuk sembarang
mempublikasikan penelitiannya di jurnal Internasional. Seperti jurnal yang
dianggap predator yang mementingkan uang tanpa kualitas yang bagus. Setidaknya
para penelitian diharapkan mempublikasikan penelitiannya ke jurnal terindeks
SCOPUS.
Tahun 2016, pihak SCOPUS sudah menghentikan indeks ratusan
jurnal. Reformasi besar-besaran SCOPUS menjadi ketakutan bagi peneliti yang
sudah terlanjur mempublikasikan penelitiannya. Oleh itu, pada kesempatan kali
ini ada beberapa tips dalam memilih jurnal yang bereputasi dan tentunya masih
di indeks oleh SCOPUS.
Silahkan buka
https://www.scopus.com dan login dengan akun
yang telah ada. SCOPUS dan Science Direct akan menerima akun yang dibuat di
mendeley, jadi kita bisa login menggunakan akun mendeley. Jika belum punya akun
bisa juga untuk mendaftarkannya dan gratis.
Setelah login, klik Source dan ketik kata kunci bidang
penelitian, atau bisa juga langsung menuliskan nama jurnal yang ingin kita
pastikan apakah masih terindeks SCOPUS atau sudah dihentikan.
Pada contoh ini saya ingin mempublikasikan penelitian saya
tentang sistem pakar atau expert system. Terlihat bahwa ada beberapa jurnal
yang dulunya terindeks SCOPUS tetapi sudah tidak terindeks. Dari 7 Jurnal
bidang sistem pakar hanya 2 jurnal yang masih terindeks SCOPUS sedangkan yang
lainnya sudah dihentikan (coverage discontinued in Scopus)
Jika sudah didapatkan, kita bisa memilih jurnal tersebut dan
bisa sebagai pertimbangan dengan melihat SJR dan lainnya. Untuk SJR, Q, JSR dan
lainnya akan dibahas pada postingan berikutnya.
SCOPUS juga menyediakan fasilitas untuk membandingkan
beberapa jurnal sehingga bagi yang ragu untuk memutuskan akan mempublikasikan
jurnalnya bisa menggunakan fasilitias ini. Klik satu jurnal dan kemudian
pilih
“Compare with other journals”
dan pilih beberapa jurnal yang ingin
dibandingkan. Kita hanya bisa membandingkan 10 jurnal sekaligus. Misalkan saya
ingin membandingkan 2 jurnal yang terindeks SCOPUS, “
Expert Systems with
Applications” dan “
Expert Systems” seperti gambar berikut:
Berdasarkan gambar tersebut, ternyata jurnal
Expert Systems
with Applications lebih baik dari segi SJR. JIka kita ingin penelitian kita
diterbitkan pada jurnal yang kualitas bagus maka dapat memilih yang mempunyai
SJR tertinggi, atau jika ingin peluang untuk dapat diterima lebih besar, maka
dapat menggunakan jurnal yang di bawahnya dan pastikan masih terindeks oleh
SCOPUS. Jika ingin membandingkan 10 jurnal sekaligus dapat dilakukan seperti
gambar di bawah ini dan hasilnya Artificial Intelligence paling tinggi
berdasarkan SJR.
|
Contoh Perbandingan 10 Jurnal di Bidang Komputer
|
|
|
|
|
|
NB: Bagi yang kesulitan mengakses website SCOPUS, dapat melihat daftar jurnal terindeks SCOPUS secara manual di
Daftar Jurnal Terindeks SCOPUS 2016
==
Rahmad Kurniawan, S.T., M.I.T.
– Lecturer in Informatics Engineering UIN Suska Riau.
– Researcher in Artificial Intelligence and Optimization Research Center (AIORC) UIN Suska Riau.
– Ph.D Student and Researcher in Center for Artificial Intelligence Technology (CAIT), Universiti Kebangsaan Malaysia.
Belum ada tanggapan untuk "Tips Menentukan Pilihan Jurnal Terbaik yang Terindeks SCOPUS"
Post a Comment