Saat ini berbagai insitusi di tanah air sedang terus mengembangkan implementasi teknologi informasi dan komunikasi yang bahasa trend nya kita kenal dengan ICT. Dengan semakin cepat berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka semakin cepat usang pula pengetahuan dan teknologi yang kita miliki. Untuk mengimbanginya harus selalu dilakukan Updating dan Upgrading pada beberapa sisi, mulai dari managemen, human resources, sistem kerja organisisasi, sarana dan prasarana pendukung, pendanaan, dan hal-hal lain yang berkaitan erat dengannya.
ICT-Information Communication Technology hanyalah sebagai salah satu bagian dari sistem informasi. ICT hanyalah sebagai landasan infrastruktur teknologi yang meliputi hardware, software dan jaringan komunikasi untuk mengambil, mengumpulkan, memproses, dan memberikan output berbentuk content digital. Lebih lanjutnya informasi tersebut didesiminasikan melalui jaringan transmisi data dengan menggunakan berbagai macam jenis peralatan komunikasi (jaringan komputer) baik untuk kebutuhan internal (Intranet) maupun untuk kebutuhan publikasi umum (Internet).
Sekilas Tentang E-learning
Sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran ( Electronic learning disingkat E-learning) adalah cara baru dalam proses belajar. Mengajar.merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
The ILRT of Bristol University (2005) mendefinisikan e-learning sebagai penggunaan teknologi elektronik untuk mengirim, mendukung, dan meningkatkan pengajaran, pembelajaran dan penilaian. Udan and Weggen (2000) menyebutkan bahwa e-learning adalah bagian dari pembelajaran jarak jauh sedangkan pembelajaran on-line adalah bagian dari e-learning. Di samping itu, istilah e-learning meliputi berbagai aplikasi dan proses seperti computer-based learning, web-based learning, virtual classroom, dll; sementara itu pembelajaran on-line adalah bagian dari pembelajaran berbasis teknologi yang memanfaatkan sumber daya Internet, intranet, dan extranet.
Lebih khusus lagi Rosenberg (2001) mendefinisikan e-learning sebagai pemanfaatan teknologi Internet untuk mendistribusikan materi pembelajaran, sehingga siswa dapat mengakses dari mana saja.
Dengan e-learning, peserta ajar (learnerataumurid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan daris eorang guru secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan.
Berdasarkan pengamatan dari berbagai sistem pembelajaran berbasis web yang ada di Internet, implementasi sistem e-learning bervariasi mulai dari yang (1) sederhana yakni sekedar kumpulan bahan pembelajaran yang ditaruh di web server dengan tambahan forum komunikasi lewat e-mail atau milist secara terpisah sampai dengan yang (2) terpadu yakni berupa portal e-learning yang berisi berbagai obyek pembelajaran yang diperkaya dengan multimedia serta dipadukan dengan sisteminformasi akademik, evaluasi, komunikasi, diskusi dan berbagai educational tools lainnya.
Implementasi suatu e-learning bisa masuk kedalam salah satu kategori tersebut, yakni bisa terletak diantara keduanya, atau bahkan bisa merupakan gabungan beberapa komponen dari dua sisi tersebut. Hal ini disebabkan antara lain karena belum adanya pola yang baku dalam implementasi e-learning, keterbatasan sumberdaya manusia baik pengembang maupun staf pengajar dalam e-learning, keterbatasan perangkat keras maupun perangkat lunak, keterbatasan beaya dan waktu pengembangan. Adapun dalam proses belajar mengajar yang sesungguhnya, terutama di negara yang koneksi Internetnya sangat lambat, pemanfaatan sistem elearning tersebut bisa saja digabung dengan system pembelajaran konvesional yang dikenal dengan sistem blended learning atau hybrid learning.
Ada beberapa pengertian berkaitan dengan e-Learning sebagai berikut :
Ø Pembelajaran jarak jauh.
E-Learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara fisik menghadiri kelas. Pembelajar bisa berada di Semarang, sementara “instruktur” dan pelajaran yang diikuti berada di tempat lain, di kota lain bahkan di negara lain. Interaksi bisa dijalankan secara on-line dan real-time ataupun secara off-line atau archieved.
Pembelajar belajar dari komputer di kantor ataupun di rumah dengan memanfaatkan koneksi jaringan lokal ataupun jaringan Internet ataupun menggunakan media CD/DVD yang telah disiapkan. Materi belajar dikelola oleh sebuah pusat penyedia materi di kampus/universitas, atau perusahaan penyedia content tertentu. Pembelajar bisa mengatur sendiri waktu belajar, dan tempat dari mana ia mengakses pelajaran.
Ø Pembelajaran dengan perangkat computer
E-Learning disampaikan dengan memanfaatkan perangkat komputer. Pada umumnya perangkat dilengkapi perangkat multimedia, dengan cd drive dan koneksi Internet ataupun Intranet lokal. Dengan memiliki komputer yang terkoneksi dengan intranet ataupun Internet, pembelajar dapat berpartisipasi dalam e-Learning. Jumlah pembelajar yang bisa ikut berpartisipasi tidak dibatasi dengan kapasitas kelas. Materi pelajaran dapat diketengahkan dengan kualitas yang lebih standar dibandingkan kelas konvensional yang tergantung pada kondisi dari pengajar.
Ø Pembelajaran formal vs. informal
E-Learning bisa mencakup pembelajaran secara formal maupun informal. E-Learning secara formal, misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-Learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya, atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahan konsultan) yang memang bergerak di bidang penyediaan jasa e-Learning untuk umum. E-Learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).
Ø Pembelajaran yang ditunjang oleh para ahli di bidang masing-masing.
Walaupun sepertinya e-Learning diberikan hanya melalui perangkat komputer, e-Learning ternyata disiapkan, ditunjang, dikelola oleh tim yang terdiri dari para ahli di bidang masing-masing, yaitu:
- Subject Matter Expert (SME) atau nara sumber dari pelatihan yang disampaikan
- Instructional Designer (ID), bertugas untuk secara sistematis mendesain materi dari SME menjadi materi e-Learning dengan memasukkan unsur metode pengajaran agar materi menjadi lebih interaktif, lebih mudah dan lebih menarik untuk dipelajari
- Graphic Designer (GD), mengubah materi text menjadi bentuk grafis dengan gambar, warna, dan layout yang enak dipandang, efektif dan menarik untuk dipelajari
- Ahli bidang Learning Management System (LMS). Mengelola sistem di website yang mengatur lalu lintas interaksi antara instruktur dengan siswa, antarsiswa dengan siswa lainnya.
Sekilas Tentang Commercial Demand
Terdapat beberapa bagian dari Commercial Demand sebagai berikut :
Ø Demand Generator, atau segmen pasar yang menjadi sumber dari permintaan terhadap pencetakan suatu dokumen. Segmen ini merupakan perusahaan pada umumnya dari berbagai macam sector industri yang akan membutuhkan pencetakan dokumen mulai dari yang sederhana seperti brosur, kartu nama, sampai dengan yan gkompleks seperti rekening Koran ataupun informasi tagihan. Pada segmen ini akan lebih fokuss pada bagaimana meningkatkan kebutuhan akan digital printing dan mengembangkan aplikasi-aplikasi baru untuk mendukung kesuksesan mereka.
Ø Demand Specifier, atau segmen yang akan mendefinisikan suatu kebutuhan pencetakan dokumen dan menentukan di mana dokumen itu akan dicetak. Segmen ini terdiri atas advertising agency, creative agency, ataupun design graphics yang membantu segmen pasar demand generator untuk lebih detail mengaktualisasikan tampilan dokumen atau bagaimana dokumen tersebut menjadi bagian untuk mendukung business process mereka. Pada segmen ini lebih focus pada pengenalan kemampuan digital printing yang dapat membantu proses komunikasi antara demand generator dengan target market mereka secara efisien.
Ø Demand Fulfiller, merupakan segmen yang selama ini kita kenal dengan industri Graphic Arts. Segmen pasar ini terdiri atas copy shop, quick print ataupun commercial print, yang melakukan proses produksi dokumen yang digunakan oleh demand generator dan telah dirancang oleh demand specifier. Untuk segmen pasar ini, PSB focus membantu meningkatkan knowledge dari sisi produk atau teknologi yang dibutuhkan dalam memenuhi permintaan segmen pasar demand generator dan specifier, serta business decelopment mereka.
Ø
Penerapan ICT dengan E-Commerce
E-Commerce secara umum adalah Suatu Mekanisme bisnis secara elektronis yang memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu/perusahaan dengan menggunakan internet sebagai medium pertukaran barang atau jasa baik antara dua buah pihak ataupun banyak pihak (Hartman,2000).
Kemampuan untuk melakukan bisnis secara elektronik melalui komputer, fax, telefon, dsb. Untuk menjual produk atau jasa dii nternet, sebuah perusahaan membutuhkan:
•Komputer–bukanhanya beberapa komputer, tetapi dibutuhkan sebuahs erver dengan kapasitas besar dan kecepatan tinggi yang memungkinkan Secure Socket Layer (SSL) mempunyai enkripsi yang aman. Server ini harus benar benar stabil.
•Merchant account yang diperoleh melauis ebuah bank atau institusi keuangan dan mengizinkan perusahaan menerima kartu kredit sebagai bentuk pembayarannya. Rekening ini sebaiknya menggunakan sebuah institusi yang mengetahui tentang perdagangan di internet dan yang menawarkan pemrosesan transaksi online secara real-time.
•Website
Sebuahwebsite e-commerce.
Mekanisme E-Commerce
Ø Pembeli yang hendak memilih belanjaan yang akan dibeli bisa menggunakan ‘shopping cart’ untuk menyimpan data tentang barang-barang yang telah dipilih dan akan dibayar. Konsep ‘shopping cart’ ini meniru kereta belanja yang biasanya digunakan orang untuk berbelanja di pasar swalayan. ‘Shopping cart’ biasanya berupa formulir dalam web, dan dibuat dengan kombinasi CGI, database, dan HTML. Barang-barang yang sudah dimasukkan ke shopping cart masih bisa di-cancel, jika pembeli berniat untuk membatalkan membeli barang tersebut.
Ø Jika pembeli ingin membayar untuk barang yang telah dipilih, ia harus mengisi form transaksi. Biasanya form ini menanyakan identitas pembeli serta nomor kartu kredit. Karena informasi ini bisa disalahgunakan jika jatuh ke tangan yang salah, maka pihak penyedia jasa e-commerce telah mengusahakan agar pengiriman data-data tersebut berjalan secara aman, dengan menggunakan standar security tertentu.
Ø Setelah pembeli mengadakan transaksi, retailer akan mengirimkan barang yang dipesan melalui jasa pos langsung ke rumah pembeli. Beberapa cybershop menyediakan fasilitas bagi pembeli untuk mengecek status barang yang telah dikirim melalui internet.
Keuntungan E-Commerce
Keuntungan e-commerce bagi konsumen :
• Keuntungan yang terbesar bagi konsumen adalah melakukan bisnis secara online dengan mudah. Seorang pembeli di internet dapat menggunakan komputer pribadinya pagi atau malam selama 7 hari per minggu untuk membeli hampir semua barang. Seorang
konsumen tidak perlu mengantri di toko atau bahkan meninggalkan rumahnya;
• Beberapa perusahaan e-commerce telah membuat proses ini lebih mudah. Beberapa took online menyimpan informasi kartu kredit pembelinya di server mereka, sehingga informasi yang dibutuhkan hanya dimasukkan sekali saja. Beberapa bisnis online bahkan tidak mengirimkan produk-produknya ke pelanggan melalui pos, khususnya yang menjual software komputer. Sebagai contoh : beyon.com mengizinkan para pelanggannya untuk mendownload software yang dibelinya langsung ke komputer mereka.
• Pengurangan biaya. Perusahaan yang menjual saham secara seperti etrade.com membebankan biaya hanya sekitar $ 10 per perdagangan, yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan membeli saham tersebut melalui perantara saham tradisional.
Keuntungan e-commerce bagi pebisnis :
• Perusahaan-perusahaan dapat menjangkau pelanggan di seluruh dunia. Oleh karena itu dengan memperluas bisnis mereka, sama saja dengan meningkatkan keuntungan.
• E-commerce menawarkan pengurangan sejumlah biaya tambahan. Sebuah perusahaan yang melakukan bisnis di internet akan mengurangi biaya tambahan karena biaya tersebut tidak digunakan untuk gedung dan pelayanan pelanggan (customer service), jika dibandingkan dengan jenis bisnis tradisional.
Secara ringkas keuntungan e-commerce tersebut adalah sebagai berikut:
• Bagi Konsumen : harga lebih murah, belanja cukup pada satu tempat
• Bagi Pengelola bisnis : efisiensi, tanpa kesalahan, tepat waktu
• Bagi Manajemen : peningkatan pendapatan, loyalitas pelanggan.
Keamanan di E-Commerce
• Microsoft dan Netscape, bekerja sama dengan perusahaan kartu kredit (Visa dan MasterCard), serta perusahaan-perusahaan internet security (seperti VeriSign), telah membuat standar enkripsi khusus yang membuat transaksi melalui web menjadi sangat aman. Bahkan, Visa dan MasterCard menyediakan jaminan keamanan 100% kepada pengguna credit cardnya yang menggunakan e-com.
• Yang menandakan suatu retailer web site aman atau tidak adalah adanya tanda khusus yang muncul di status bar di bagian bawah layar browser. Pada IE, tanda yang muncul adalah tanda gembok terkuncidi pojok kanan status bar. Sedangkan pengguna Netscape Navigator, akan melihat tanda kunci di pojok kiri status bar. Walaupun begitu, karena standar yang dipakai untuk secure connection ini relatif baru, belum semua cybershop menggunakan standar ini.
• Kumpulan dari banyak cybershop yang telah terintegrasi dinamakan cybermall. Beberapa cybermall akan mengecek terlebih dahulu legitimasi dari cybershop yang akan masuk, sehingga dapat menghindari adanya cybershop yang palsu. Beberapa cybermall juga menyediakan jasa-jasa tambahan, seperti billing atau tagihan yang tersentralisasi, menjadikan proses belanja menjadi lebih mudah dan aman.
1 Tanggapan untuk "IMPLEMENTATION ICT IN E-LEARNING AND COMMERCIAL DEMAND"
Post a Comment