Sebuah Multiplexer adalah rangkaian logika yang menerima beberapa input data digital dan menyeleksi salah satu dari input tersebut pada saat tertentu, untuk dikeluarkan pada sisi output.
Seleksi data-data input dilakukan oleh selector line, yang juga merupakan input dari multiplexer tersebut. Blok diagram sebuah multiplexer ditunjukkan pada gambar 14-1.
Gambar 14-1. Blok Diagram Multiplexer
Jumlah data input maksimum pada multiplexer adalah 2 jumlah Select line.
Multiplexing : rangkaian yang memiliki banyak input tetapi hanya 1 output dan dengan menggunakan sinyal-sinyal kendali, kita dapat mengatur penyaluran input tertentu kepada
outputnya, sehingga memungkinkan terjadinya transmisi sinyal yang banyak melalui media tunggal. (penggabungan 2 sinyal atau lebih untuk disalurkan ke dalam 1 saluran komunikasi).
- Karakteristik permintaan komunikasi pada umum- nya memerlukan penyaluran data dari beberapa terminal ke titik yang sama.
Teknik Multiplexing :
- Frequency-division multiplexing (FDM)
- Time-division multiplexing (TDM)
- Statistical time-division multiplexing (STDM)
Pemilihan FDM, TDM dan STDM ditentukan oleh :
- kapasitas kanal,
- harga peralatan
- konfigurasinya.
Frequency Division Multiplexing (FDM) Adalah mux yang paling umum dan banyak dipakai, dengan menumpuk sinyal pada bidang frekuensi. Data yang dikirimkan akan dicampur berdasarkan frekuensi. Banyak digunakan pada pengiriman sinyal analog. Data tiap kanal dimodulasikan dengan FSK untuk voice grade channel.
FDM disebut "code transparent" artinya system sandi yang dipakai oleh data tidak memberi pengaruh. FDM dapat beroperasi secara full duplex 2 atau 4 kawat. Contoh FDM adalah pada penggunaan radio dan TV.
Enam sumber sinyal dimasukkan ke dalam suatu multiplexer, yang memodulasi tiap sinyal ke dalam frekuensi yang berbeda (f1,...,f6). Tiap sinyal modulasi memerlukan bandwidth center tertentu disekitar frekuensi carriernya, dinyatakan sebagai suatu channel. Sinyal input (analog / digital) akan ditransmisikan melalui medium dengan sinyal analog. Contohnya yaitu transmisi full-duplex FSK (Frequency Shift Keying), broadcast dan TV kabel.
Synchronous Time-Division Multiplexing
Pengiriman data dengan mencampur data berdasarkan waktu sinyal data tersebut dikirimkan. Digunakan untuk transmisi sinyal digital, bit data dari terminal secara bergantian diselipkan diantara bit data dari terminal lain. Pemancar dan penerima harus sinkron agar masing-masing penerima menerima data yang ditujukan kepadanya. TDM hanya digunakan untuk komunikasi titik ke titik. TDM lebih efesien daripada FDM karena 1 saluran komunikasi telepon dapat dipakai sampai dengan 30 terminal sekaligus. Sinyal digital yang banyak (sinyal analog yang membawa data digital) melewati transmisi tunggal dengan cara pembagian (=interlaving) porsi yang dapat berupa level bit atau dalam blok-blok byte atau yang lebih besar dari tiap sinyal pada suatu waktu.
Time-division multiplexing (TDM) . Pada TDM, penambahan peralatan pengiriman data lebih mudah dilakukan karena tidak akan mempengaruhi peralat-an yang sudah ada sampai pada batas-batas tertentu. TDM lebih efisien daripada FDM karena 1 saluran komunikasi telpon misalnya, dapat dipakai sampai dengan 30 terminal sekaligus. TDM yang umum dikenal adalah PCM. Terdapat 4 metode untuk coding amplitudo yaitu :
a. PAM (Pulse Amplitudo Modulation)
b. PPM (Pulse Position Modulation)
c. PCM (Pulse Code Modulation)
d. PDM (Pulse Duration Modulation)
Yang paling umum digunakan adalah PCM. Perkembangan terakhir dari tehnik multiplexing ialah Statistical Time Division Multiplexing (STDM) yang mempunyai keuntungan dalam efesiensi penggunaan saluran secara lebih baik.
Statistical Time-Division Multiplexing
Statistical TDM dikenal juga sebagai asynchronous TDM dan intelligent TDM, sebagai alternative synchronous TDM. Efisiensi penggunaan saluran secara lebih baik dibandingkan FDM dan TDM. Memberikan kanal hanya pada terminal yang membutuhkannya dan memanfaatkan sifat lalu lintas yang mengikuti karakteristik statistik. STDM dapat mengidentifikasi terminal mana yang mengganggur / terminal mana yang membutuhkan transmisi dan mengalokasikan waktu pada jalur yang dibutuhkannya.
Untuk input, fungsi multiplexer ini untuk men-scan buffer-buffer input, mengumpulkan data sampai penuh, dan kemudian mengirim frame tersebut. Dan untuk output, multiplexer menerima suatu frame dan mendistribusikan slot-slot data ke buffer
output tertentu.
DEMULTIFLEXER
Sebuah Demultiplexer adalah rangkaian logika yang menerima satu input data dan mendistribusikan input tersebut ke beberapa output yang tersedia. Seleksi data-data input dilakukan oleh selector line, yang juga merupakan input dari demultiplexer tersebut. Blok diagram sebuah demultiplexer ditunjukkan pada gambar 14-3.
REFERENSI
Prof. Dr. Zuhal M.Sc.EE, Ir. Zhanggischan, “Prinsip Dasar Elektroteknik”, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004.
Depertemen Perhubungan, Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi,nDirektoratnStandarisasi Pos dan Telekomunikasi, Spesifikasi Teknis Perangkat Telekomunikasi, “Persyaratan Teknis Alat/Perangkat Telekomunikasi, ASYMMETRIC DIGITAL SUBCRIBER LINE (ADSL)”.
http://jurnal.bl.ac.id/wp-content/uploads/2007/02/TELTRON-Vol3-No2-artikel3-Juli2006.pdf
http://lecturer.eepis-its.edu/~mieke/dasartelephony/prakt/multiplexer%20%20unit.pdf
http://ridha.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/5247/Bab+VI+-+Multiplexing.PDF
www.rahmad.co.nr
1 Tanggapan untuk "MULTIPLEXER"
Assalamu'alaikum..
mau tanya,klo merancang MUX bisa dengan decoder dan gerbang2 logika lainnya gak y???
trima kasih...
Post a Comment