Home · General · Tips and Tricks · Education Others

Syair-syair Sendu RAHMAD KURNIAWAN Part 2


Kampar, 08 Oktober 2010 Pukul 5.50

Kasih, pagi ini adalah catatan tentang cinta
dinginnya menghangatkan dan memberi aroma rasa

aku jejaki cahaya mentari yang tenggelam di antara awan
dan aku ingin terbenam bersama cinta yang kau bawa

Saat kuhampiri malam hari agar menjadi kekasih hati

tiada kasih yang ada justru aku mencarinya

Wahai yang bersemayam di dalam rasa dari diriku

engkau jauh dari penglihatan dan pandangan

engkau adalah ruhku jika aku tak memandangmu

dia lebih dekat denganku dari segala yang berdekatan


Berpikirku menulis, cintaku padamu

Mengapa setiap aku terjaga, di pelukan mentari indah

sangat indah, tapi aku tak menyangka ternyata itu

hanya ciptaan otakku yang penuh bayanganmu.

Debaran-deguban jantungku seakan berirama,

mengandung arti dan makna, hingga mungkin bibirku

menjadi bantalan bagi kesenjangan

ungkapan kata-kata indah untukmu.

Kau benar-benar Hawa,

yang dicintai hatiku,

hingga ragaku melunglai oleh

getaran jiwa yang aku rasakan,

kuakui aku takut dan tak berarti

jika tanpa senyum dan gelak tawamu.

Setiap saat angan-angan tentang dirimu ada di mataku

Ingatan tentang dirimu ada di kalbuku

tempat penantianmu ada di jiwaku

tapi sekarang dimanakah engkau?

mengapa kau pergi begitu cepatnya?

raihlah kasih cita-citamu!!!

mata menganggap hati menimbulkan derita

hatilah yang telah memaksakan sesak di dada

namun tubuh menjadi saksi atas kemelut di hati

bencana hati memang berasal dari mata

andaikata tidak karena mata tak kan ada derita

hati tak akan terkapar menjadi korbannya

kulemparkan cacian kepada hati

karena kulihat badanku tak terurus

hati mengikuti apa yang di inginkan mata

dengan berkata “engkaulah sang dusta”

mata berkata kepada hati

“Justru engkaulah yang menjadi penunjuk”

Limpa berkata

“Hentikanlah perdebatan ini”

Kalian biarkan diriku sebagai korban

Kasih, begitulah diriku setelah kau pergi

Meskipun itu sementara tapi sangat sukar

Tapi ada rona kegembiraan bagi pembenci cinta

Tatkala cinta itu menghilang darinya

Keselamatan atas anggota tubuhnya

Tidak berjaga pada malam hari

Bebas dari kesepian dan penderitaan

Tapi itukah yang kau pinta hati dan mata?

Apakah kau meragukan kesempurnaan sang Khaliq?

Yang telah meganugerahkan cinta

ketika senja turun di bukit-bukit tak berpenghuni
ada rona yang dilukiskan pada latar langitnya
merah membara dan kadang-kadang lembayung
kenalilah warnanya yang disapukan dari rinduku

sekarang rindu itu semakain kuat

permulaan cinta indah menawan di hati

akhirnya kematian laksana permainan

ia bermula dari pandangan dan canda

menyala di hati laksana bara api

seperti api yang bermula dari percikan minyak

Pagi yang indah
Mentari pagi menghangatkan bumi
Roda kehidupan berputar
Arahkan langkah menuju yang pasti

Mencintai adalah mengagumi dengan hati
Mengagumi adalah mencintai dengan pikiran
Jangan pernah mencintai aku dengan kesempurnaan

Karena aku tidaklah sempurna
Tapi jadikanlah aku sempurna di hatimu
Dengan cinta yang kau berikan padaku
Tetaplah menjadi bintang dihatiku
Agar cintaku tetap abadi untukmu

Andai ada pada diriku kerikil yang di belah

Ada angin yang tidak bisa didengar hembusannya

Andaikan aku bisa memohon kepada Allah

Setiap kali mengingat dirimu tanpa dosa

aku hanya ingin kamu mengerti

setiap hembusan kalimat yang terucap

berawal dari teriakan hatiku

hingga menuntun jemariku

untuk menulis kata-kata

yang mungkin berarti buatmu,

Aku ingin kamu tau,

Aku ingin mencintaimu seperti

Kau mencintaiku dan cinta yang tiada melebihi

Cinta pada Pemilik semua ini

Yaitu cinta pada Allah Azjawajallah..

By : RAHMAD KURNIAWAN


Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "Syair-syair Sendu RAHMAD KURNIAWAN Part 2"

Post a Comment