Home · General · Tips and Tricks · Education Others

SYAIR-SYAIR SENDU RAHMAD KURNIAWAN


SYAIR

Ia mencelaku karena memuji keindahan

Ia hanya membuat deritaku berkepanjangan

Sambil berpaling enggan ia bertutur,

“Tak layak kau memuji ketampanan

Hanya karena melihat wajah yang rupawan

Belum kau lihat tubuh yang terbungkus pakaian.”

Engkau sungguh gegabah kasih,” ujarku padanya,

“kau mencelaku. Jika mau aku punya jawaban panjang;

Aku mencintaimu, dengan cinta yang tanpa keraguan

Sungguh! Kebanyakan cinta mereka hanya fatomorgana

Akan kukatakan kepadamu dengan jelas dan tulus

Cintaku padamu terukir dengan nyata dan halus

Jika ada kebencian kepadamu yang tertanam dalam jiwa

Akan kusingkirakan dan kucabik semua tabir penutupnya

Tak ada yang aku inginkan dirimu selain cinta, sungguh!


Tak pernah kuungkapkan kata-kata cinta selain padamu

Saat aku tenggelam dalam samudra ciata kepadamu,

Bumi yang terhampar ini hanyalah daratan kering kerontang

Manusia laksana buih di lautan dan seluruh penghuni bumi

Adalah debu beterbangan

Tiba masanyaku menghitung hari

Sampai tiba masa kau dan aku

Kau saja dalam ingatanku

Inginku tahu adakah kau begitu..?

Tersedar setiap malam

Inginku tahu apa yang kau mimpikan

Dan aku ingin tahu

Adakah aku yang kau tak lihat disitu..?

Ku sandarkan diri disitu

Ku hitung hari berlalu

Susah nakku luahkan

Ia seperti jalan sungguh keliru

Kau jauh beribu batu

Tapi hatimu dekat sekali denganku

Hati kepunya'anku bersamamu

Membisik kata-kata manis rindu


Cintaku padamu tetap abadi seperti semula, sampai akhir

Takkan berkurang karena suatu sebab, dan takkan lebih

Tak ada alasan bagi cintaku selain keinginan mencinta

Dan tak ada sebab untukmu yang dapat dikethui manusia

Jika kau mencintai tanpa alasan selain ia yang kau cinta

Maka dialah tambatan hati yang takkan lenyap selamanya

Dan jika kau mencintaiku dengan sesuatu alasan buruk

Sungguh, ia lenyap seketika alasan itu menghilang

Tahukah engkau raqhasia kemenangan atas musuh, dan kekalahan darinya

Ketika jiwa-jiwa manusia terjalin dengan jiwamu, kau dapatkan kemenangan

Ketika jiwa-jiwa mereka terberai dari jiwamu, kau terpuruk dalam kekalahn

Karena sesungguhnya dalam diri manusia terdapat permata yang tersembunyi

Ketika engkau memimpin dan memandu mereka

Mereka akan mencari dan mengikuti jejek jejakmu

Tapi ketika mereka yang memimpin dan merintahmu

Mereka akan menuntutmu untuk tunduk dan patuh selalu

Dari dunia malikat atau manusia manakah engkau?

Jelaskan padaku!

Keutamaanmu musnahkan segala cacatku

Kulihat dirimu layaknya manusia biasa,

Namun bila kuamati dengan seksama,

Kau miliki keagungan budi pekerti

Berbahagialah orang yang meniru pribadimu

Karena kau bagaikan cahaya penuh pesona

Pasti! bagi aku kau bagaikan ruh semesta

Panutan yang senantiasa dirindukan jiwa

Sungguh! Tak kuasa aku jelaskan keadaanmu

Tapi kehadiranmu begitu nyata di hadapanku

Sehigga tak mungkin aku menampik hadirmu,

Hanya satu hal yang bisa aku katakana saat ini:

Kau tak lain adalah akal yang luhur dan hakiki

Kunikmati “nestapa” cintaku kepadamu, wahai pujaan

Sugguh aku takkan pernah berpaling darimu walau sesaat

Jika orang mengatakan : palingkan dirimu sejenak dari cintanya

Maka akan kukatakan padanya: TIDAK

Tak ada persinggahan bagi mataku selain keindahan

Engkau seperti ungkapan orang tentang indahnya permata

Aku arahkan bola mataku mengikuti arah pandanganmu

Aku selalu mengikuti, bagaikan manis melekati gula

Saat beranjak darimu, aku berjalan

Seperti prajurit yang kalah perang

Yang digiring menuju kehancuran

Dikeheningan malam yang sunyi

Terpancar satu diantara ribuan bintang

Kutunjuk satu diantara bintang dengan penuh harapan

Diantara harapan tersebut tersimpan angan

Semua ini membuat aku gelisah

Sembari bertanya adakah seseorang yang datang

Dengan hati yang tulus???

Sunyi…..

Menatap kesendirianku yang semakin sepi

Tanpa suaramu tuk kudengar

Tanpa hadirmu tuk kusapa

dan tuk sekedar lewati waktu bersama

Hampa…….

Kutangisi kesedihanku

Yang kian hari makin mendalam

Aku begitu tersiksa tanpa canda tawamu

Aku tersisih tanpa senyum dan hadirmu

Rindu…….

Aku merindukanmu dalam hari-hariku

Dan kenagan yang semakin lama

kian membeku di ingatanku

Aku ingin mendengar suaramu

Ingin menatap senyummu

Ingin kamu ada disampingku

Semakin Lama penyesalanpun datang

Mengapa hilangnya sosok dirimu

Bagaimana tak bimbang wahai semesta

Karena senja adalah lelahmu mengeja

Sisa harimu terbata

Namun kau tau senja???

Seperti senyum seorang gadis

Yang datang dalam sunyiku

Inginku hadang senja sembari

Memintanya hadirkan rembulan agar kusaksikan

Ia sempurna menjadi purnama

Walau sakit tetap bertahan

Cinta jangan disamakan dengan senja

Yang akan berlabuh jika ada mega

Kemudian akan hilang ditelan kelam

Kadang tak muncul ditutupi mendung

Biarlah kasih diibaratkan nyawa

Mengiringi jasad hingga tiba waktunya

Walau lena tetap ada alunannya

Walau penat ada obatnya

Namun…

Biarkan akau tetap ada disampingmu

Walaupun tak diperlukan

Tidak mudah bagiku mencari kasih

Jika hilang

Mungkin lebih baik aku diam

Daripada berkata

Menyakiti hatimu

Memendam rindu lebih baik dari meluahkan

Biarlah rasa ini aku pendam

Daripada mengundang pedih yang tak berujung

Biarlah semua berlalu

ketika akubenar-benar tenggelam

dalam samudera cintamu kasih

daripada amarah membuatmu jauh dariku

takkan pernah kau temukan

cinta sejati di hidupmu

walau darah telah habis

walau nafas tlah terhenti

cinta sejati bukan tuk di cari

dia telah ada dalam sudut hati

dia telah tumbuh di sanubari

namun tak kah kau sadari

bukan kau yang bersalah

tapi cinta yang harus di salahkan

karna cinta...............kau lemah

karna dia kau yang buat kau gundah

cinta adalah keindahan rasa

bukan lara yang meraja

cinta bukan pengorbanan

namun ketulusan dan keikhlasan

Dalam keheningan malam

yang menusuk ulu hati

kusadari betapa berartinya

dirimu bagiku

Kasih....

kau selalu ada dalam

canda tawa dan air mata

selalu hadir dalam setiap taman hatiku

kasih....

kau selalu membuatku bahagia

dalam indahnya kemilauan

untaian kata cinta

kau bagai lilin kecil

penerang dalam gelapku

kau bagai bintang timur

penerang bagi pelaut yang kehilangan arah

kaulah wanita yang selalu setia

tumbuh dalam taman hatiku

kuingin kau disini menemaniku

menjemput mahligai cinta kita

mengarungi bahterai hidup ini

dalam satu cinta dari dua insan

yang berbeda namun satu hati dan satu tujuan

Kamu meyakinkan aku

Dari kata-kata yang kau ucapkan

Dan cinta yang kau berikan

Tak ada syair lagu yang indah

Terkecuali syair cintamu

Yang membuatku menjadi berarti lagi

Kata-kata mu melambangkan

Kesucian cinta yang telah terpendam

Lama kini bersemi kembali

Tak ada yang kan membahagiakan aku kelak

Kecuali bersamamu

Menuai cinta kita hingga akhir hayat

saat ku tatap teduhnya matamu,

kutemukan kedamaian di sana,

ada pelangi yang menyiratkan warna berkilauan,

ada bunga-bunga bermekaran kuncupnya

ada telaga nan teduh mengujam relung hatiku...

saat itu,....

ku sadar aku telah terjebak dalam khayalku untuk memilikimu seutuhnya

seperti tertidur dari mimpi panjang,

kau mengisi kekosongan jiwaku yang selama ini beku....

kau berikan sejuta makna dalam hidupku

namun,....

berjuta tanya selalu berjejal dalam benakku,

akankah semua ini kekal selalu....?

Aku ingin kau selalu ada

Aku ingin kau menemaniku

Hingga akhir nafas ini

Ku tak mampu tuk berkata jujur padamu

Maafkan aku yang selalu memendam rasa

Rasa yang begitu besar

Cinta, kasih yang tulus

Yang hadir dalam hati ini

Maafkan aku yang selalu membuatmu sedih

Yang selalu membuatmu menunggu

Kuharap kisah ini takkan pernah berakhir

Karena kuyakin kaulah cintaku

BY RAHMAD KURNIAWAN


Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "SYAIR-SYAIR SENDU RAHMAD KURNIAWAN"

Post a Comment