Tak pernah kuungkapkan kata-kata cinta selain padamu
Saat aku tenggelam dalam samudra ciata kepadamu,
Bumi yang terhampar ini hanyalah daratan kering kerontang
Manusia laksana buih di lautan dan seluruh penghuni bumi
Adalah debu beterbangan
Tiba masanyaku menghitung hari
Sampai tiba masa kau dan aku
Kau saja dalam ingatanku
Inginku tahu adakah kau begitu..?
Tersedar setiap malam
Inginku tahu apa yang kau mimpikan
Dan aku ingin tahu
Adakah aku yang kau tak lihat disitu..?
Ku sandarkan diri disitu
Ku hitung hari berlalu
Susah nakku luahkan
Ia seperti jalan sungguh keliru
Kau jauh beribu batu
Tapi hatimu dekat sekali denganku
Hati kepunya'anku bersamamu
Membisik kata-kata manis rindu
Cintaku padamu tetap abadi seperti semula, sampai akhir
Takkan berkurang karena suatu sebab, dan takkan lebih
Tak ada alasan bagi cintaku selain keinginan mencinta
Dan tak ada sebab untukmu yang dapat dikethui manusia
Jika kau mencintai tanpa alasan selain ia yang kau cinta
Maka dialah tambatan hati yang takkan lenyap selamanya
Dan jika kau mencintaiku dengan sesuatu alasan buruk
Sungguh, ia lenyap seketika alasan itu menghilang
Tahukah engkau raqhasia kemenangan atas musuh, dan kekalahan darinya
Ketika jiwa-jiwa manusia terjalin dengan jiwamu, kau dapatkan kemenangan
Ketika jiwa-jiwa mereka terberai dari jiwamu, kau terpuruk dalam kekalahn
Karena sesungguhnya dalam diri manusia terdapat permata yang tersembunyi
Ketika engkau memimpin dan memandu mereka
Mereka akan mencari dan mengikuti jejek jejakmu
Tapi ketika mereka yang memimpin dan merintahmu
Mereka akan menuntutmu untuk tunduk dan patuh selalu
Dari dunia malikat atau manusia manakah engkau?
Jelaskan padaku!
Keutamaanmu musnahkan segala cacatku
Kulihat dirimu layaknya manusia biasa,
Namun bila kuamati dengan seksama,
Kau miliki keagungan budi pekerti
Berbahagialah orang yang meniru pribadimu
Karena kau bagaikan cahaya penuh pesona
Pasti! bagi aku kau bagaikan ruh semesta
Panutan yang senantiasa dirindukan jiwa
Sungguh! Tak kuasa aku jelaskan keadaanmu
Tapi kehadiranmu begitu nyata di hadapanku
Sehigga tak mungkin aku menampik hadirmu,
Hanya satu hal yang bisa aku katakana saat ini:
Kau tak lain adalah akal yang luhur dan hakiki
Kunikmati “nestapa” cintaku kepadamu, wahai pujaan
Sugguh aku takkan pernah berpaling darimu walau sesaat
Jika orang mengatakan : palingkan dirimu sejenak dari cintanya
Maka akan kukatakan padanya: TIDAK
Tak ada persinggahan bagi mataku selain keindahan
Engkau seperti ungkapan orang tentang indahnya permata
Aku arahkan bola mataku mengikuti arah pandanganmu
Aku selalu mengikuti, bagaikan manis melekati gula
Saat beranjak darimu, aku berjalan
Seperti prajurit yang kalah perang
Yang digiring menuju kehancuran
Dikeheningan malam yang sunyi
Terpancar satu diantara ribuan bintang
Kutunjuk satu diantara bintang dengan penuh harapan
Diantara harapan tersebut tersimpan angan
Semua ini membuat aku gelisah
Sembari bertanya adakah seseorang yang datang
Dengan hati yang tulus???
Sunyi…..
Menatap kesendirianku yang semakin sepi
Tanpa suaramu tuk kudengar
Tanpa hadirmu tuk kusapa
dan tuk sekedar lewati waktu bersama
Hampa…….
Kutangisi kesedihanku
Yang kian hari makin mendalam
Aku begitu tersiksa tanpa canda tawamu
Aku tersisih tanpa senyum dan hadirmu
Rindu…….
Aku merindukanmu dalam hari-hariku
Dan kenagan yang semakin lama
kian membeku di ingatanku
Aku ingin mendengar suaramu
Ingin menatap senyummu
Ingin kamu ada disampingku
Semakin Lama penyesalanpun datang
Mengapa hilangnya sosok dirimu
Bagaimana tak bimbang wahai semesta
Karena senja adalah lelahmu mengeja
Sisa harimu terbata
Namun kau tau senja???
Seperti senyum seorang gadis
Yang datang dalam sunyiku
Inginku hadang senja sembari
Memintanya hadirkan rembulan agar kusaksikan
Ia sempurna menjadi purnama
Walau sakit tetap bertahan
Cinta jangan disamakan dengan senja
Yang akan berlabuh jika ada mega
Kemudian akan hilang ditelan kelam
Kadang tak muncul ditutupi mendung
Biarlah kasih diibaratkan nyawa
Mengiringi jasad hingga tiba waktunya
Walau lena tetap ada alunannya
Walau penat ada obatnya
Namun…
Biarkan akau tetap ada disampingmu
Walaupun tak diperlukan
Tidak mudah bagiku mencari kasih
Jika hilang
Mungkin lebih baik aku diam
Daripada berkata
Menyakiti hatimu
Memendam rindu lebih baik dari meluahkan
Biarlah rasa ini aku pendam
Daripada mengundang pedih yang tak berujung
Biarlah semua berlalu
ketika akubenar-benar tenggelam
dalam samudera cintamu kasih
daripada amarah membuatmu jauh dariku
takkan pernah kau temukan
cinta sejati di hidupmu
walau darah telah habis
walau nafas tlah terhenti
cinta sejati bukan tuk di cari
dia telah ada dalam sudut hati
dia telah tumbuh di sanubari
namun tak kah kau sadari
bukan kau yang bersalah
tapi cinta yang harus di salahkan
karna cinta...............kau lemah
karna dia kau yang buat kau gundah
cinta adalah keindahan rasa
bukan lara yang meraja
cinta bukan pengorbanan
namun ketulusan dan keikhlasan
Dalam keheningan malam
yang menusuk ulu hati
kusadari betapa berartinya
dirimu bagiku
Kasih....
kau selalu ada dalam
canda tawa dan air mata
selalu hadir dalam setiap taman hatiku
kasih....
kau selalu membuatku bahagia
dalam indahnya kemilauan
untaian kata cinta
kau bagai lilin kecil
penerang dalam gelapku
kau bagai bintang timur
penerang bagi pelaut yang kehilangan arah
kaulah wanita yang selalu setia
tumbuh dalam taman hatiku
kuingin kau disini menemaniku
menjemput mahligai cinta kita
mengarungi bahterai hidup ini
dalam satu cinta dari dua insan
yang berbeda namun satu hati dan satu tujuan
Kamu meyakinkan aku
Dari kata-kata yang kau ucapkan
Dan cinta yang kau berikan
Tak ada syair lagu yang indah
Terkecuali syair cintamu
Yang membuatku menjadi berarti lagi
Kata-kata mu melambangkan
Kesucian cinta yang telah terpendam
Lama kini bersemi kembali
Tak ada yang kan membahagiakan aku kelak
Kecuali bersamamu
Menuai cinta kita hingga akhir hayat
saat ku tatap teduhnya matamu,
kutemukan kedamaian di sana,
ada pelangi yang menyiratkan warna berkilauan,
ada bunga-bunga bermekaran kuncupnya
ada telaga nan teduh mengujam relung hatiku...
saat itu,....
ku sadar aku telah terjebak dalam khayalku untuk memilikimu seutuhnya
seperti tertidur dari mimpi panjang,
kau mengisi kekosongan jiwaku yang selama ini beku....
kau berikan sejuta makna dalam hidupku
namun,....
berjuta tanya selalu berjejal dalam benakku,
akankah semua ini kekal selalu....?
Aku ingin kau selalu ada
Aku ingin kau menemaniku
Hingga akhir nafas ini
Ku tak mampu tuk berkata jujur padamu
Maafkan aku yang selalu memendam rasa
Rasa yang begitu besar
Cinta, kasih yang tulus
Yang hadir dalam hati ini
Maafkan aku yang selalu membuatmu sedih
Yang selalu membuatmu menunggu
Kuharap kisah ini takkan pernah berakhir
Karena kuyakin kaulah cintaku
BY RAHMAD KURNIAWAN
Belum ada tanggapan untuk "SYAIR-SYAIR SENDU RAHMAD KURNIAWAN"
Post a Comment